Skip to content

SMARTPEKANBARU.COM

Business and Inspiration

  • News Update
  • Business Today
  • Live Talkshow
  • Ordinary News
  • Program
  • Advertorial
  • Streaming
  • Info Pajak
  • Haloawalbros
  • Toggle search form
  • Dapat Anugerah Adat ‘Ingatan Budi’ dari LAM Riau, Kapolri Sampaikan Komitmen Ini Ordinary News
  • Px Warrior Run 3 Sukses, Jumpa Lagi Tahun Depan ! EVENT
  • Pilkada 2024 Hemat Anggaran, KPU Riau Kembalikan Rp53 Miliar Lebih ke Pemprov Riau Riau
  • Kasus Korupsi Dana KUR: Kejari Layangkan Panggilan Ketiga untuk Legislator PAN Kampar Government
  • Mengenal Lebih dalam Tentang Social Enterprise Business Today
  • Anggota DPR: Laporan Jenderal TNI terhadap Ferry Irwandi Terkendala Putusan MK Government
  • Harga BBM Pertamina September 2025, Pertamax Turbo dan Dexlite Turun Economy
  • BPJS Kesehatan Serahkan Pengelolaan Taman Refleksi Putri Kaca Mayang ke Pemko Pekanbaru News Update

Gangguan Penglihatan pada Anak Bisa Picu Masalah Emosional, Ini Penjelasan Dokter Mata

Posted on 9 Oktober 20259 Oktober 2025 By Anjelina Laia

SMARTPEKANBARU.COM – Gangguan penglihatan pada anak sering kali dianggap sepele—sekadar urusan kacamata atau keturunan.

Namun penelitian terbaru menunjukkan, masalah ini bisa berpengaruh jauh lebih dalam: hingga memengaruhi kondisi emosional anak.

Hal ini diungkapkan oleh dr. Kianti Raisa Darusman, Sp.M(K), MMedSci, dokter spesialis mata anak yang juga peneliti utama dalam program Cermata,  saat memaparkan hasil risetnya dalam acara Media Briefing Inovasi Skrining Kesehatan Mata & Jiwa Anak Indonesia di Jakarta, Kamis (9/10/2025).

“Ketika anak-anak dengan gangguan penglihatan mengisi kuesioner kesehatan jiwa SDQ-25, hasilnya menunjukkan kecenderungan gangguan emosional. Tidak selalu berat, tetapi ada indikasi tertentu yang perlu diperhatikan,” jelas dr. Kianti.

Menurutnya, anak-anak dengan gangguan penglihatan sering kali dianggap “nakal” di kelas—padahal perilaku mereka bisa jadi bentuk frustrasi karena tidak mampu melihat dengan jelas.

“Guru kadang tidak menyadari bahwa anak yang terlihat mencontek atau sering melirik ke samping sebenarnya sedang berusaha melihat,” katanya.
Rasa Percaya Diri dan Faktor Gender

Bukan hanya akademik yang terdampak, gangguan penglihatan juga bisa menurunkan rasa percaya diri, terutama pada anak perempuan.

“Banyak anak perempuan merasa kurang percaya diri saat harus memakai kacamata. Kondisi ini dapat memengaruhi emosi mereka,” tutur dr. Kianti.

Menariknya, anak perempuan juga lebih berisiko mengalami rabun jauh dibanding anak laki-laki. Salah satu penyebabnya, mereka lebih sering beraktivitas di dalam ruangan.

Padahal, paparan sinar matahari alami terbukti memiliki efek protektif terhadap perkembangan mata minus.

Cahaya Matahari Bantu Lindungi Mata Anak

Profesor dr. Nila Djuwita F.A. Moeloek, Sp.M(K)—Menteri Kesehatan RI periode 2014–2019—menambahkan, aktivitas di luar ruangan sangat penting untuk menjaga kesehatan mata anak.

“Ketika melihat ke jauh, mata menjadi lebih rileks. Prinsipnya, setiap 20 menit melihat dekat, sebaiknya istirahat dengan melihat jauh—misalnya keluar jendela,” ujarnya.

Ia juga mendorong sekolah untuk membatasi penggunaan gawai saat jam istirahat agar anak-anak bisa mengistirahatkan mata. Selain itu, paparan sinar matahari membantu meningkatkan dopamin di retina, yang berperan mencegah bola mata memanjang—penyebab utama rabun jauh.

Bermain Di Luar Ruangan, Cara Pencegahan Paling Efektif

Dr. Kianti menegaskan, cara paling sederhana mencegah gangguan penglihatan adalah memperbanyak aktivitas di luar ruangan.

“Untuk anak yang sudah mengalami gangguan, bisa dibantu dengan lensa khusus atau terapi tertentu. Tapi pencegahan paling efektif tetap dengan bermain di luar ruangan,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya membatasi screen time sesuai rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), yakni maksimal 1–2 jam per hari untuk hiburan, tergantung usia anak.

Inovasi Digital Jadi Alat Deteksi Dini

Menjawab tantangan akses pemeriksaan mata dan kesehatan jiwa anak, dr. Kianti bersama tim Health Collaborative Center (HCC), Laulima Eye Health Initiative, dan Indonesian Health Development Center (IHDC) mengembangkan inovasi skrining digital bernama CERMATA—adaptasi lokal dari platform WHOeyes.

Cermata menjadi platform digital pertama yang menggabungkan pemeriksaan kesehatan mata dan kesehatan jiwa anak secara terpadu dan inklusif.

Melalui uji coba pada lebih dari 1.200 anak SD di Jakarta, pendekatan ini terbukti efektif meningkatkan cakupan skrining dan deteksi dini gangguan penglihatan maupun emosional.

“Dengan Cermata, guru dapat melakukan skrining di sekolah, dan hasilnya bisa diverifikasi orang tua di rumah. Jadi semua pihak terlibat aktif,” jelas dr. Kianti.

Data awal menunjukkan: 40 persen anak memiliki gangguan penglihatan; 70 persen menunjukkan indikasi gangguan emosional; 50 persen mengalami masalah perilaku dan 27 persen memiliki tanda hiperaktivitas.

Menurut Prof. Nila Moeloek yang menjadi penasihat utama program ini, Cermata adalah gerakan kolaboratif yang melibatkan guru, orang tua, dan tenaga kesehatan.

“Cermata bukan hanya alat skrining, tapi gerakan bersama untuk memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat—secara visual dan emosional,” tutupnya. (Eko Sutriyanto)

Sumber : Tribunnews.com

Health, Ordinary News

Navigasi pos

Previous Post: APBD Pekanbaru 2026 Terancam Turun, DPRD Dorong Pemko Segera Temui Kemenkeu
Next Post: Ancaman Senyap Polusi Udara, Picu Autisme dan ADHD Sejak dalam Kandungan

Related Posts

  • BKKBN Riau Perkuat Sinergi dengan IPKB, Fokus Sosialisasi Program Prioritas Kementerian Ordinary News
  • Belum Ada Intruksi Bupati untuk Evaluasi Pejabat Bengkalis News Update
  • Hamil pada Usia 35 Tahun ke Atas, Apa Saja Strateginya? Health
  • Biji Pepaya Bisa Menyembuhkan Penyakit Apa Saja? Berikut penjelasannya… Health
  • Bupati Inhil Tinjau Lokasi Kebakaran Pasar Terapung, Pastikan Penataan Ulang Segera Dilakukan Indragiri
  • KPU Provinsi Riau Audiensi ke DPRD Riau Bahas Penataan Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi Ordinary News

RADIO STREAMING

REPORTASE

YOUTUBE CHANNEL

350 Truk Bantuan Kemanusiaan Mulai Memasuki Jalur Gaza Lewat Rafah | SONORA UPDATE
Load More... Subscribe

Latest

FinEXPO 2025 Hadir di Pekanbaru, OJK Riau Dorong MasyarakatS Melek Keuangan dan Jauhi Produk Ilegal

FinEXPO 2025 Hadir di Pekanbaru, OJK Riau Dorong MasyarakatS Melek Keuangan dan Jauhi Produk Ilegal

19 Oktober 2025
Read More
Terima Kunjungan Wamendagri, Gubri Titip Aspirasi Percepatan Pembangunan di Riau

Terima Kunjungan Wamendagri, Gubri Titip Aspirasi Percepatan Pembangunan di Riau

17 Oktober 2025
Read More
Langkah Sinergis: Kemenkum dan BPN Riau Siapkan Perjanjian Kerja Sama Hukum

Langkah Sinergis: Kemenkum dan BPN Riau Siapkan Perjanjian Kerja Sama Hukum

17 Oktober 2025
Read More
BP3MI Riau Fasilitasi Kepulangan 41 Pekerja Migran Bermasalah

BP3MI Riau Fasilitasi Kepulangan 41 Pekerja Migran Bermasalah

17 Oktober 2025
Read More
Oktober 2025
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  
« Sep    
Follow us on:
  • Top Fashion Trends to Watch for in Every Collection Fashion
  • Polda Selidiki Dugaan Korupsi DED Proyek Tower Riau Senilai Rp8,4 Miliar Ordinary News
  • BPMP Riau Dorong Peran Bunda PAUD Perkuat Wajar 13 Tahun Riau
  • Bank Indonesia dan TNI AL Gelar Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025, Perkuat Kedaulatan Ekonomi hingga ke Pulau Terluar Ordinary News
  • Harga BBM Pertamina September 2025, Pertamax Turbo dan Dexlite Turun Economy
  • Stabil di Tengah Badai Global, OJK Optimistis Ekonomi RI Tetap Tangguh Ordinary News
  • Harga Emas Dunia Menguat Didorong Tarif Trump dan Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga AS Economy
  • Pajak Bertutur 2025: Generasi Muda Sadar Pajak untuk Indonesia Maju Ordinary News

KONTAK KAMI :

SMART FM PEKANBARU Jalan Merak No. 83 B Marpoyan Damai  Pekanbaru<br>Email: smartfmpku@gmail.com Tlp: (Hunting) Tlp/WA: +62 811 757 1018

Copyright ©052024 . PT Radio Monaria

Powered by PressBook News WordPress theme