SMARTPEKANBARU.COM – Harga emas dunia mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) pada perdagangan Senin (6/10/2025) waktu Amerika Serikat, yakni untuk pertama kalinya melewati level 3.900 dollar AS per ons. Penguatan ini didorong ekspektasi pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed), serta meningkatnya ketidakpastian ekonomi dan politik di AS, Prancis, dan Jepang. Mengutip Reuters, pada penutupan perdagangan Senin atau Selasa pagi WIB, harga emas di pasar spot naik 1,8 persen menjadi sebesar 3.956,19 dollar AS per ons, setelah pada sesi sebelumnya sempat menyentuh level tertinggi di 3.969,91 dollar AS per ons.
Rekor harga tertinggi sebelumnya dicapai pada perdagangan Kamis (2/10/2025) dengan menyentuh level 3.896,49 dollar AS per ons. Sementara itu, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik 1,7 persen ke level 3.976,3 dollar AS per ons.
Investor mencari aset aman (safe haven) di tengah meningkatnya ketidakpastian politik dan ekonomi global. Salah satu aset yang paling diminati adalah logam mulia, seperti emas. “Perkembangan politik di Prancis, kenaikan imbal hasil obligasi Jepang di tengah kekhawatiran inflasi, dan penutupan pemerintahan AS, semuanya berkontribusi pada reli emas,” ujar Analis Marex, Edward Meir. Di Prancis, Perdana Menteri baru Sebastien Lecornu beserta pemerintahannya mengundurkan diri beberapa jam setelah dilantik, memperparah krisis politik negara tersebut. Sementara di AS, penutupan pemerintahan (shutdown government) memasuki hari keenam, dengan ancaman pemutusan hubungan kerja massal bagi pegawai federal.
Emas telah menguat sekitar 50 persen sepanjang tahun ini, didukung oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, pembelian berkelanjutan oleh bank sentral, permintaan kuat sebagai aset aman, dan melemahnya dollar AS. Emas yang tidak menghasilkan imbal hasil memang cenderung menguat dalam lingkungan suku bunga rendah dan kondisi ketidakpastian ekonomi.
Investor kini memproyeksi peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed bulan Oktober, dengan tambahan pemangkasan 25 basis poin diperkirakan akan terjadi pada Desember. “Kami melihat ada alasan fundamental maupun momentum yang mendorong emas terus menguat, dan kami memperkirakan harga emas barangan mencapai 4.200 dollar AS per ons pada akhir tahun ini,” tulis UBS dalam catatan analisnya.
sumber ; kompas.com