SMARTPEKANBARU.COM – Pemerintah Kabupaten Kampar tampaknya tersengat oleh tingginya inflasi. Apalagi dinyatakan masuk 10 kabupaten tertinggi di Indonesia.
Pemkab Kampar ‘mengebom’ pasar dengan cabai merah, Selasa (7/10/2025). Langkah ini sehari setelah Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) secara daring, Senin (6/10/2025).
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kecil (DisdagKUMK) Kampar, Dendi Zulkhairi mengatakan, operasi cabai merah dilakukan di Pasar Inpres Bangkinang.
“Kita menggelar operasi pasar cabai merah keriting sebanyak 200 kilogram,” katanya kepada Tribunpekanbaru.com, Selasa siang.
Cabai didatangkan dari Sumatera Barat, lalu dijual dengan harga Rp69 ribu per kilogram dan Rp35 ribu per setengah kilogram. Jauh di bawah harga pasaran terkini Rp100 ribu.
Tiap pembeli mendapatkan hanya 1 kilogram. “Baru sebentar, langsung habis. Ada yang (membeli) 1 kg, ada setengah kg,” katanya.
Menurut dia, operasi yang digelar bersama BUMD Pangan Provinsi Riau tersebut rencananya dua kali. Satu kali lagi pada Kamis (9/10/2025).
Menurut dia, harga cabai memang menjadi faktor utama penyebab naiknya inflasi. Inflasi menjadi tinggi ada September 2025, meski harga cabai sudah naik sejak Agustus 2025.
Ia mengatakan, kenaikan harga cabai merah bukan karena langka. Harga naik karena permintaan tinggi saat pasokan menurun.
“Biasanya melimpah dari berbagai daerah. Seperti Sumbar, Sumatera Utara. Sekarang, barang itu ada. Tapi hukum ekonomi berlaku saat permintaan tinggi,” jelasnya.
Sumber : Tribunpekanbaru.com