SMARTPEKANBARU.COM – Pemanfaatan teknologi blockchain mulai menembus sektor ekonomi kreatif. Melalui Infinity Hackathon 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf), Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI), dan BlockDevId berupaya mengakselerasi inovasi digital di industri kreatif nasional. Kegiatan ini menjadi wadah kolaborasi antara regulator, komunitas, dan pelaku industri untuk mengembangkan solusi berbasis blockchain yang transparan, aman, dan berdampak nyata bagi pelaku kreatif.
Hackathon yang digelar sejak 8 Oktober 2025 ini tidak hanya berfokus pada kompetisi pengembangan teknologi, tetapi juga pada eksplorasi model bisnis baru berbasis aset digital dan pembiayaan desentralisasi (Decentralized Finance/DeFi).
“Melalui Infinity Hackathon, kami ingin memperkuat ekosistem digital di sektor ekonomi kreatif, termasuk mendorong munculnya skema pendanaan baru, potensi penciptaan lapangan kerja, serta konektivitas antara inovator dan pelaku industri,” ujar Hasan Fawzi, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK dalam keterangan tertulis, Senin (13/10/2025). Hasan menyebut ajang ini merupakan tindak lanjut konkret dari nota kesepahaman antara OJK dan Kemenekraf dalam memperkuat transformasi ekonomi kreatif berbasis inovasi digital.
Lima fokus utama inovasi Tahun ini, Infinity Hackathon menghadirkan lima fokus utama pengembangan, yakni sistem verifikasi hak cipta digital, transparansi rantai pasok produk kreatif, sistem pembiayaan kreator berbasis DeFi, kepemilikan aset digital, serta integrasi teknologi keuangan dan hiburan di industri gim.
Inisiatif tersebut sejalan dengan upaya pemerintah memperkuat fondasi transformasi digital nasional melalui eksplorasi teknologi Web3. Menurut Djoko Kurnijanto, Kepala Departemen Pengaturan dan Perizinan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, kegiatan ini diharapkan menjadi program tahunan. “Kami berharap program ini dapat terus berlanjut setiap tahun agar Indonesia berperan aktif dalam perkembangan teknologi terbarukan, khususnya blockchain,” ujarnya.
Blockchain untuk ekonomi kreatif berbasis nilai Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Kemenekraf Muhammad Neil El Himam menilai teknologi blockchain dapat menjadi jembatan menuju ekosistem pembiayaan berbasis kekayaan intelektual (intellectual property-based financing).
“Blockchain berpotensi menjadi internet of value yang mampu menjadi pondasi masa depan ekonomi kreatif Indonesia yang adil, inklusif, dan berdaya saing global. Bersama-sama kita wujudkan blockchain sebagai fondasi ekonomi kreatif Indonesia yang berkelas dunia,” tuturnya. Sementara itu, Direktur Eksekutif ABI Asih Karnengsih menyoroti pentingnya perhatian pemerintah terhadap pendanaan bagi pelaku industri blockchain di Tanah Air. “Banyak developer dan kreator memiliki proyek bagus dan berdampak, tetapi sulit bertahan karena keterbatasan akses pendanaan. Kami berharap ke depan ada lebih banyak inisiatif yang menjembatani inovasi dan keberlanjutan,” ujarnya.
sumber ; kompas.com