SMARTPEKANBARU.COM – Kolesterol tinggi, hipertensi dan diabetes kini menjadi ancaman nyata bagi masyarakat Indonesia.
Ketiganya dikenal sebagai “silent killer” karena sering kali tidak menunjukkan gejala, namun dapat memicu komplikasi serius seperti stroke, serangan jantung, dan gagal ginjal.
Seolah jadi tren, kolesterol tinggi, hipertensi, dan diabetes kerapkali jadi nominasi utama saat ada skrining kesehatan.
Penyakit Tidak Menular (PTM) ini juga dijumpai dalam sebuah kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis di Bintaro Xchange Mall, Tangerang Selatan akhir September 2025 lalu.
Pada skrining kesehatan gratis yang digelar PT Dexa Medica melalui inisiatif Cek Segitiga ini diketahui menjaring lebih dari 1.500 orang mengikuti skrining tekanan darah, kadar gula darah, dan kolesterol.
Dari 14 lokasi di 9 kota besar, di antaranya Jakarta, Bogor, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Solo, Karawang, Palembang, dan Tangerang Selatan tercatat hingga September 2025, lebih dari 10.750 masyarakat telah memanfaatkan layanan ini.
Hasilnya cukup mengkhawatirkan dan memberikan alarm penting yaitu 38,5 persen peserta mengalami kolesterol tinggi, 34,1 persen terdeteksi hipertensi dan 10 persen memiliki kadar gula darah di atas normal.
Yang mengejutkan, mayoritas peserta berasal dari kelompok usia produktif 20–40 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa penyakit kronis tidak lagi identik dengan usia lanjutMenurut dr. Angelina Wijaya dari RS Premier Bintaro, pemeriksaan rutin sangat penting untuk deteksi dini.
“Hipertensi dan kolesterol tinggi sering kali tidak bergejala. Tanpa skrining, kita bisa saja terlambat mengetahui kondisi tubuh,” ujarnya.
Fakta ini menjadi pengingat bahwa gaya hidup sehat dan pemeriksaan berkala bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan.
Corporate HR & GA Director Dexa Group, Andy Samual, menegaskan dengan pemeriksan gratis masyarakat tidak hanya tahu risikonya, tetapi juga termotivasi untuk mengambil langkah nyata menuju hidup sehat.
Dengan deteksi dini, risiko komplikasi bisa ditekan, dan kualitas hidup tetap terjaga.
Ia menegaskan jika program ini bukan akhir, melainkan awal dari perjuangan panjang menuju Indonesia yang lebih sehat.
Sumber : Tribunnews.com