SMARTPEKANBARU.COM – Pemerintah resmi menandatangani nota kesepahaman bersama lintas kementerian dalam upaya membantu memperkuat infrastruktur pesantren di seluruh Indonesia. Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan, langkah ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam menjamin keselamatan warga, terutama para santri dan anak didik di lingkungan pesantren. “Saya sangat bangga dan bersyukur, penandatanganan kesepahaman ini adalah bagian dari upaya kita menjamin keselamatan setiap warga, menjamin keselamatan para anak didik, para santri generasi penerus bangsa,” ujar Cak Imin di kantor Kemenko PM, Jakarta, Selasa (14/10/2025).
Nota kesepahaman ini disepakati oleh Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pekerjaan Umum, serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Cak Imin menegaskan, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah berkomitmen menyiapkan generasi emas menuju Indonesia Emas 2045.
“Hari ini kita semua meyakini sepenuhnya bahwa di bawah kepemimpinan Pak Prabowo Subianto, anak-anak didik kita disiapkan menjadi generasi emas menuju Indonesia Emas 2045,” kata dia. Cak Imin menjelaskan, kerja sama lintas kementerian ini mencakup mitigasi risiko bencana, audit bangunan pesantren, dan rehabilitasi gedung yang rawan roboh atau longsor.
“Mitigasi harus kita lakukan sebagai kesadaran bersama. Perencanaan pembangunan gedung wajib benar-benar sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknik, dan auditing seluruh bangunan harus dilakukan secara berkala. Rehabilitasi tidak boleh ditunda,” ujar dia. Selain itu, pemerintah akan memberikan pendampingan dan kemudahan perizinan pembangunan gedung pesantren, termasuk penerbitan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) secara gratis. Cak Imin tidak ingin PBG menjadi momok yang mengkhawatirkan bagi pesantren dan tokoh-tokoh masyarakat.
Menurut dia, langkah ini juga merupakan tindak lanjut dari instruksi langsung Presiden Prabowo setelah menerima laporan mengenai kondisi sejumlah bangunan pesantren yang dinilai tidak aman. “Setelah kami melaporkan dan Presiden memberikan arahan, beliau memerintahkan agar pemerintah hadir menangani, mengatasi, dan membuat perencanaan agar peristiwa tragis tidak terulang kembali,” ucapnya. Cak Imin melanjutkan, Prabowo juga memberikan perhatian khusus terhadap pesantren, baik dari aspek pendidikan, sosial, maupun spiritual.
“Pertama, perhatian Presiden adalah pada pendidikan anak-anak kita, terutama para santri. Kedua, pemerintah harus selalu memberikan jalan keluar cepat bagi setiap masalah yang dihadapi masyarakat. Ketiga, Presiden memiliki hubungan historis yang sangat kuat dengan pesantren sebagai lembaga pendidikan,” tutur Cak Imin. Diketahui, persoalan infrastruktur pesantren menjadi perhatian publik setelah kejadian ambruknya mushala Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo pada 29 September 2025 lalu.
Kejadian tersebut menewaskan setidaknya 67 orang. Tim SAR gabungan mengungkapkan bahwa gedung itu ambruk akibat kegagalan konstruksi bangunan.
Sumber : kompas.com