SMARTPEKANBARU.COM – PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo Kantor Cabang (KC) Surabaya meyakini adanya gelontoran dana saldo anggaran lebih (SAL) dari pemerintah mampu mendorong kinerja penjaminan kredit usaha rakyat (KUR) secara umum. Area Head PT Askrindo KC Surabaya Azhari Nur Kusumo melaporkan, sebagai salah satu penanggung risiko program Kredit Usaha Rakyat (KUR), Askrindo KC Surabaya telah menjamin sebanyak Rp 7,39 triliun KUR sampai akhir kuartal III-2025. Jumlah tersebut mencakup sebanyak 117.000 debitor KUR baru untuk 2025 “Dan ini mungkin akan bertambah pesat di bulan Oktober, November, Desember mengingat Bank Himbara juga sudah diberikan kucuran dana, penempatan dana oleh Kementerian Keuangan,” kata dia dalam Media Gathering, Kamis (9/10/2025). Ia menambahkan, dana tersebut juga diutamakan untuk penyaluran kredit ke sektor UMKM.
Penempatan dana dari pemerintah senilai Rp 200 triliun tersebut telah mendorong kinerja penyaluran kredit perbankan. Azhari menjelaskan, hal tersebut tentu akan mendongkrak volume penjaminan. “Artinya IJP (Imbal Jasa Penjaminan) meningkat, IJP meningkat, laba meningkat,” imbuh dia. Kenaikan laba tersebut akan diikuti dengan pencadangan. Hal ini mengingat kredit UMKM memiliki risiko yang unik dan berbeda dengan kredit korporasi. Ketika UMKM mendapatkan pembiayaan yang melebihi kebutuhan usaha, ada potensi side streaming. “Artinya tadinya butuh usahanya hanya Rp 300 juta, dikasih Rp 500 juta, yang Rp 200 juta tidak buat usaha, bisa dialihkan untuk non-usaha. Nah itu ada kemungkinan,” terang dia.
Sebagai informasi, hingga September 2025 Askrindo Kantor Cabang (KC) Surabaya melaporkan telah mengumpulkan laba gabungan senilai Rp 40,1 miliar hingga September 2025.
Perolehan laba tersebut telah melebihi target laba sepanjang 2025 senilai Rp 40 miliar. “Jadi Askrindo cabang Surabaya ini sudah melebihi target laba sampai dengan setahun sebenarnya, yaitu sebesar Rp 40,1 miliar sampai September,” tutup dia.
sumber ; kompas.com