SMARTPEKANBARU.COM – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P. Roeslani menyatakan, realisasi investasi sepanjang Januari-September 2025 sudah mencapai Rp 1.434,3 triliun. Capaian ini setara dengan 75,3 persen dari target keseluruhan investasi 2025 sebesar Rp 1.905,6 triliun. “Realisasi investasi sepanjang Januari-September 2025 sudah menyerap 1.956.346 orang pekerja,” kata Rosan Roeslani dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (17/10/2025). Selama Januari-September 2025, kontribusi investasi dalam negeri ternyata lebih banyak dari investasi luar negeri di Indonesia.
Yakni untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 789,7 triliun (55,1 persen) dan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 644,6 triliun (44,9 persen).
Rosan menambahkan, ada lima negara yang paling banyak menyumbang investasi untuk Indonesia dalam sembilan bulan di 2025. Singapura masih menduduki peringkat pertama di angka 12,6 miliar dollar AS, disusul Hong Kong sebesar 7,3 miliar dollar AS, posisi ketiga R.R Tiongkok sebesar 5,4 miliar dollar AS, Malaysia 2,7 miliar dollar AS, dan Jepang 2,3 miliar dollar AS. Dari sisi kontribusi wilayah, investasi luar Jawa masih mendominasi 51,4 persen atau Rp 741,8 triliun, dan Jawa Rp 692,5 triliun atau 48,3 persen. Rosan juga menyampaikan lima subsektor terbesar penyumbang investasi.
Pertama, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar Rp 196,4 triliun atau 13,7 persen. Disusul industri transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi Rp 163,3 triliun, industri pertambangan sebesar Rp 158,1 triliun, industri jasa lainnya Rp 130 triliun, serta industri perumahan, kawasan industri, dan perkantoran menyumbang Rp 105,2 triliun.
sumber ; kompas.com