Skip to content

SMARTPEKANBARU.COM

Business and Inspiration

  • News Update
  • Business Today
  • Live Talkshow
  • Ordinary News
  • Program
  • Advertorial
  • Streaming
  • Info Pajak
  • Haloawalbros
  • Toggle search form
  • Telkom Riau Jalin Intimacy dan Gali Potensi Layanan di Pondok Pesantren Imam Dzahabi Pekanbaru Ordinary News
  • Menteri Lingkungan Hidup Dukung PHR Percepat Pemulihan Lahan di Taman Hutan Raya Sutan Syarif Hasyim News Update
  • Imigrasi Bengkalis Gelar Operasi Wirawaspada untuk Jaga Keamanan, Kedaulatan, dan Penegakan Hukum Ordinary News
  • LPS Kelurahan Desak Penghapusan Retribusi Sampah Rp100 per Kg ke DPRD Pekanbaru News Update
  • Warga Pekanbaru Keluhkan Maraknya Pak Ogah dan Gepeng di Jalanan: Kalau Dibiarkan Makin Banyak Ordinary News
  • Gubri Wahid Serahkan 60 SK CPNS TA 2024 Ordinary News
  • Penandatanganan BASO Layanan Astinet oleh Witel Riau dan PT Kim Seah Shipyard Indonesia Ordinary News
  • Wali Kota Agung: Pacu Jalur Bawa Berkah, Hotel dan Restoran di Pekanbaru Ramai Pengunjung News Update

Saran Dokter untuk Mencegah Kekambuhan Kanker Ovarium

Posted on 6 Oktober 20256 Oktober 2025 By Anjelina Laia

SMARTPEKANBARU.COM – Setelah menjadi operasi dan kemoterapi, tingkat kekambuhan pasien kanker ovarium tetap tinggi pada tiga tahun pertama.

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan Onkologi dr. Muhammad Yusuf, Sp.OG (K) Onk mengatakan, mayoritas pasien kanker ovarium baru terdiagnosis pada stadium 3 atau 4 akibat gejala awal yang tidak spesifik dan belum adanya metode skrining yang efektif.

Kanker ovarium adalah tumor yang berasal dari sel-sel ovarium yang bersifat ganas dimana dapat menyerang bagian tubuh dan menyebar ke organ lain.

“Risiko kekambuhan setelah kemoterapi awal pun sangat tinggi. Oleh karena itu, peningkatan kesadaran pasien terhadap proses pengobatan lanjutan sangatlah penting agar penanganan dapat dilakukan secara tepat,” kata dia dalam kegiatan baru-baru ini di Jakarta.

Kanker ini paling mematikan karena umumnya baru bisa dideteksi ketika sudah parah, tidak ada tes skrining awal yang terbukti untuk kanker ovarium, tidak ada tanda-tanda awal yang pasti.

Bahkan setelah menjalani operasi dan kemoterapi, tingkat kekambuhan tetap tinggi dalam tiga tahun pertama. Kondisi ini menunjukkan pentingnya rangkaian penanganan dan terapi yang terintegrasi sejak awal hingga lanjutan.

Menurut dia, keberhasilan pengobatan kanker ovarium bergantung pada beberapa langkah yang saling melengkapi.

Salah satu faktor terpenting adalah pembedahan dengan prinsip zero residu atau tidak ada sisa tumor yang tampak, yang terbukti meningkatkan median kelangsungan hidup pasien.

Setelah itu, pasien perlu menjalani kemoterapi sesuai interval yang ditentukan untuk menjaga efektivitasnya .Usai pasien dinyatakan telah masuk dalam fase remisi pasca pengobatan awal, kanker ovarium stadium lanjut memiliki tingkat kekambuhan yang tinggi tersebut.

Pasien harus kembali menjalani kemoterapi berulang, dengan peluang remisi yang lebih singkat dan risiko kematian yang lebih tinggi. Ia menjelaskan pentingnya komitmen pasien dalam menjalani proses penanganan kanker ovarium.

Panduan internasional seperti ESMO dan NCCN merekomendasikan pemeriksaan HRD (Homologous Recombination Deficiency) dan BRCA (Breast Cancer gene 1 dan 2) dilakukan sedini mungkin pada pasien kanker ovarium setelah operasi untuk memastikan terapi lanjutan yang tepat.

Selain itu, maintenance therapy kini telah menjadi bagian integral dari pengobatan kanker ovarium stadium lanjut dan sudah direkomendasikan sebagai standar perawatan oleh pedoman internasional tersebut.

“Pemeriksaan HRD serta pemanfaatan maintenance therapy membuka peluang bahwa lebih banyak pasien kanker ovarium dapat memperpanjang masa bebas penyakit dan meraih kualitas hidup yang lebih baik,” ungkap dr Yusuf.

Selain upaya medis, keterlibatan komunitas juga berperan penting dalam memperluas edukasi mengenai kanker ovarium.

Penyebab Kanker Ovarium

Dikutip dari laman Kemenkes, penyebab kanker ovarium belum ditemukan secara pasti, namun penelitian menunjukkan faktor risiko terjadi pada usia, usia menarche, paritas, riwayat keluarga, Indeks Massa Tubuh (IMT), dan riwayat kontrasepsi.

Kasus kanker ovarium mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya usia, kasus terbanyak ditemukan pada usia diatas 50 tahun.

Semakin tua usia seseorang, maka semakin tinggi juga kasus kanker ovarium ditemukan dan juga semakin kecil usia harapan hidup dari wanita yang terkena menjelaskan bahwa kasus kanker ovarium banyak ditemukan pada usia 51-60 tahun.

Gejala

Kanker ovarium memiliki pertumbuhan yang cepat, tahapan awal biasanya tidak bergejala, umumnya lebih dari 60 persen penderita didiagnosis setelah berada dalam keadaan lanjut.

Gejala dan tanda klinis yang biasa dijumpai adalah pembesaran perut, terdapat massa di dalam rongga perut atau pelvis, gejala gangguan pencernaan makanan (dispepsia), gangguan buang air kecil dan besar, gangguan haid, gejala penekanan rongga perut berupa : rasa mual, muntah, hilang nafsu makan, nyeri perut.

Sumber : Tribunnews.com

Health, Ordinary News

Navigasi pos

Previous Post: Punya Utang Rp 906 Miliar, Pemprov Riau Janji Tuntaskan di APBD-P 2025
Next Post: Festival Ombak Bono Dibatalkan Alasan Efisiensi, DPRD Riau Sebut Justru Pariwisata Harus Dihidupkan

Related Posts

  • Tindak Tegas Perambah: 301 Hektare Lahan Ilegal di Tesso Nilo Dikembalikan Fungsinya Ordinary News
  • Sering Dikira Sama, Ketahui Beda Obesitas dan Kelebihan Berat Badan Health
  • Platform CSIRTRadar Meluncur, Pelacak Kebocoran Data di Dark Web Ordinary News
  • Dengar Laporan Reses DPRD Inhil, Wabup Ajak Sinergi Prioritaskan Kesejahteraan Rakyat Indragiri
  • Menyusut Jauh Saat Kemarau, Kini Sungai di Kampar Berpotensi Meluap dan Banjir Bandang Kampar
  • Kejar Pertumbuhan 8 Persen di 2029, RI Butuh Suntikan Investasi Rp 13.032 Triliun Economy

RADIO STREAMING

REPORTASE

YOUTUBE CHANNEL

350 Truk Bantuan Kemanusiaan Mulai Memasuki Jalur Gaza Lewat Rafah | SONORA UPDATE
Load More... Subscribe

Latest

Terima Kunjungan Wamendagri, Gubri Titip Aspirasi Percepatan Pembangunan di Riau

Terima Kunjungan Wamendagri, Gubri Titip Aspirasi Percepatan Pembangunan di Riau

17 Oktober 2025
Read More
Langkah Sinergis: Kemenkum dan BPN Riau Siapkan Perjanjian Kerja Sama Hukum

Langkah Sinergis: Kemenkum dan BPN Riau Siapkan Perjanjian Kerja Sama Hukum

17 Oktober 2025
Read More
BP3MI Riau Fasilitasi Kepulangan 41 Pekerja Migran Bermasalah

BP3MI Riau Fasilitasi Kepulangan 41 Pekerja Migran Bermasalah

17 Oktober 2025
Read More
Langkah Sinergis: Kemenkum dan BPN Riau Siapkan Perjanjian Kerja Sama Hukum

Langkah Sinergis: Kemenkum dan BPN Riau Siapkan Perjanjian Kerja Sama Hukum

17 Oktober 2025
Read More
Oktober 2025
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  
« Sep    
Follow us on:
  • Polisi Cari Pengemudi Brio Hitam Plat BH yang Kabur Usai Tabrak Pemotor dari Belakang di Pekanbaru Ordinary News
  • Dishub Pekanbaru Sosialisasikan Larangan Truk ODOL Masuk Kota Ordinary News
  • Coronavirus: Protein treatment trial ‘a breakthrough’ Health
  • BEI Pastikan Bursa Tetap Buka di Tengah Aksi Demo Lanjutan Economy
  • Benarkah Stres Bikin Menstruasi Terlambat? Ini Penjelasan Ahli Lifestyle
  • Menyusui: Bukan Sekadar Memberi ASI Lifestyle
  • Persaingan Ketat, Pejabat Daerah dan Kementerian Berebut Kursi Sekdaprov Riau News Update
  • DPRD Riau Hentikan Anggaran Perjalanan Dinas Luar Negeri Demi Efisiensi Riau

KONTAK KAMI :

SMART FM PEKANBARU Jalan Merak No. 83 B Marpoyan Damai  Pekanbaru<br>Email: smartfmpku@gmail.com Tlp: (Hunting) Tlp/WA: +62 811 757 1018

Copyright ©052024 . PT Radio Monaria

Powered by PressBook News WordPress theme