SMARTPEKANBARU.COM – Skandal sunscreen di Australia terus melebar. Hingga kini, sebanyak 18 produk telah ditarik dari pasaran setelah terdeteksi masalah keamanan oleh pusat kanker kulit.
Kasus ini bermula dari analisis kelompok advokasi konsumen pada Juni 2025, yang menemukan bahwa sejumlah tabir surya populer dengan harga tinggi ternyata tidak memberikan perlindungan sebagaimana diklaim.
Salah satunya, Lean Screen Skinscreen dari Ultra Violette, yang seharusnya menawarkan SPF 50+, tetapi dalam pengujian justru hanya menunjukkan hasil SPF 4.
Produk tersebut akhirnya ditarik secara sukarela pada Agustus. Investigasi lebih lanjut oleh badan pengawas obat-obatan Australia, Therapeutic Goods Administration (TGA), kini memperingatkan sekitar 20 produk lain dari berbagai merek yang memiliki formula dasar serupa.
TGA menyebut temuan ini menimbulkan “kekhawatiran yang signifikan” terhadap kredibilitas laboratorium pengujian yang selama ini digunakan.
“Pengujian awal menunjukkan bahwa formulasi dasar ini kemungkinan tidak memiliki SPF lebih dari 21. Untuk beberapa produk, peringkat SPF-nya bahkan mungkin hanya empat,” demikian pernyataan resmi TGA.
Dari total 21 produk yang disebutkan TGA, delapan telah ditarik atau dihentikan produksinya, 10 produk dihentikan sementara penjualannya, dan dua masih dalam proses peninjauan.
Satu produk lain memang dibuat di Australia, namun tidak beredar di pasar domestik. Situasi ini menjadi sangat krusial mengingat Australia memiliki tingkat kanker kulit tertinggi di dunia.
Diperkirakan dua dari tiga warganya akan mengalami setidaknya satu kasus kanker kulit sepanjang hidup mereka. Tak heran, negara tersebut menerapkan regulasi sunscreen yang ketat.
Skandal ini bukan hanya memicu kekecewaan konsumen, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran global.
Para ahli memperingatkan bahwa persoalan ada bukan hanya pada proses produksi tabir surya, melainkan juga pada integritas laboratorium pengujian yang seharusnya menjamin validitas klaim SPF.
Perbedaan hasil uji SPF
Pemasok formula dasar yang bermasalah, Wild Child Laboratories Pty Ltd, telah menghentikan produksinya. Formula dari perusahaan ini digunakan dalam puluhan merek sunscreen yang dijual di seluruh Australia.
Pimpinan perusahaan, Tom Curnow, menegaskan tidak ada masalah manufaktur di fasilitas mereka dan menduga perbedaan hasil uji SPF sebagai isu yang lebih luas di industri.
TGA menyatakan kekhawatiran serius terhadap pengujian yang dilakukan oleh Princeton Consumer Research Corp (PCR Corp) di AS, karena banyak merek tabir surya mengandalkan hasil uji mereka untuk mendukung klaim SPF.
Wild Child kini berhenti bekerja sama dengan PCR dan menguji formulanya di laboratorium independen lain. PCR sendiri membela diri dengan mengatakan bahwa perbedaan hasil SPF bisa disebabkan faktor eksternal seperti variasi batch, bahan baku, kondisi penyimpanan, hingga usia produk.
Sumber : Kompas.com