SMARTPEKANBARU.com – Menggunakan model kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) Google Nano Banana menjadi tren baru di media sosial. Banyak pengguna yang menjajal model image editing terbaru Google DeepMind di aplikasi Gemini ini. Kehadiran Google DeepMind di Gemini memungkinkan pengguna berkreasi sebebas-bebasnya untuk mengedit foto sesuai keinginan. Model ini juga disebut-sebut mampu menjaga konsistensi wajah, karakter, dan objek sekitar meski sudah melalui banyak perubahan.
Untuk menguji kebolehan dari fitur ini, jurnalis KOMPAS.com, Caroline Saskia Tanoto dan Bill Clinten berkesempatan untuk mengedit hasil foto selfie yang diabadikan di pinggir kota Tokyo, Jepang, yakni Kichijoji Park. Lokasi pengambilan foto selfie ini dilakukan di jembatan sumber air Taman Inkashira. Nuansa pengambilan foto saat itu hanya didominasi warna hijau dari air dan pepohonan rindang di sepanjang jalanan. Ditambah, suasana langit saat itu cukup sendu, berawan, sehingga warna langit tampak pucat.
Hasil editan yang dibuat oleh Google bisa dikatakan apik. Sebab, wajah versi asli dan editan tidak berubah sedikitpun. Umumnya, ketika mengirim gambar ke chatbot AI, akan ada sedikit perubahan di bagian wajah. Namun, Google DeepMind mampu mempertahankan mana objek atau bagian tertentu dari gambar yang perlu dipertahankan dan tidak. Sesuai dengan prompt untuk memberi suasana cahaya sunset, gambar kini didominasi oleh warna kuning dan jingga seperti langit senja.
Ada pula cahaya flare yang menyelinap di balik pepohonan dan air mancur. Awan di langit dipertegas seperti langit di sore hari. Menurut kami, penambahan objek air mancur yang mendadak muncul di tengah sungai cukup realistis. Google DeepMind mampu menggambarkan detail dari pancuan air yang keluar dan kembali ke sungai. Penempatan air mancur di atas air juga tergambarkan cukup baik dengan detail yang realistis.
Hasilnya sekilas tampak seperti foto asli. Sebab, pada bagian bawah air mancur yang bersentuhan dengan air diberi tambahan efek shadow, highlight diturunkan, dan kontras yang ditambah.
Tidak sampai di sana, hasil editan foto yang dilakukan juga memiliki kualitas yang cukup tinggi.
Padahal, prompt yang kami tulis sebelumnya tidak mencantumkan soal permintaan resolusi tinggi, seperti “High-realistic results” atau “gambar beresolusi tinggi”, dan sebagainya. Hanya saja, menurut kami, warna yang ditampilkan terlalu dominan dan memiliki saturasi yang terlalu tinggi.
Jika dilihat lebih lama, hasilnya seperti editan karena tampaknya ada penambahan filter warna tertentu. Guna mengantisipasi hasil gambar yang direkayasa ini disalahgunakan, Gemini akan menambahkan logo Gemini, seperti bintang di pojok kanan bawah gambar. Penambahan logo ini menunjukkan bahwa hasil foto tersebut sudah disunting, “dipermak” oleh bantuan Google Deep Mind.
Sumber ; Kompas.com