SMARTPEKANBARU.COM – Penertiban pertambangan emas tanpa izin (PETI) di Desa Pulau Bayur, Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, berujung ricuh, Selasa (7/10/2025). Warga mengamuk saat aparat gabungan membakar rakit PETI di aliran Sungai Kuantan. Massa menyerang kendaraan dinas petugas hingga menyebabkan kerusakan parah. Lima mobil dinas rusak dan satu sepeda motor dibakar. Seorang wartawan media online juga mengalami luka ringan saat meliput kejadian tersebut. “Dari awal warga sudah mulai mengancam petugas akan merusak kendaraan. Setelah itu, massa melempar batu ke mobil dinas Kapolres Kuansing,” kata Kabid Humas Polda Riau Kombes Anom Karibianto saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa. Anom menyebut mobil dinas Kapolres, bus Samapta, mobil Satlantas, Satpol PP, dan Polairud Polda Riau ikut menjadi sasaran amukan massa. “Ada satu wartawan yang mengalami luka ringan. Korban saat kejadian berusaha berlindung ke dalam mobil dinas kapolres yang dirusak oleh massa,” ujarnya.
Dalam operasi tersebut, aparat membakar 43 rakit PETI. Hingga kini belum ada pelaku penyerangan yang diamankan. “Saat ini kondisi di lokasi sudah aman dan terkendali. Seluruh personel melakukan pengamanan di Mapolsek Cerenti untuk mencegah potensi serangan lanjutan,” kata Anom.
Polda Riau mengecam tindakan anarkis warga dan menegaskan akan memproses hukum para pelaku. “Perbuatan tersebut merupakan tindak pidana dan akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegas Anom. Ia menambahkan, Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan telah memerintahkan penyelidikan terhadap pelaku pengrusakan kendaraan dinas dan kekerasan terhadap wartawan. Selain itu, Polda Riau menginventarisasi seluruh kerusakan kendaraan untuk keperluan hukum dan pemulihan operasional. “Seluruh tindakan personel di lapangan dilakukan secara profesional, terukur, dan sesuai SOP. Keselamatan personel menjadi prioritas utama, namun tidak mengurangi ketegasan dalam penegakan hukum terhadap aktivitas PETI yang merusak lingkungan,” kata Anom. Polda Riau juga memperkuat koordinasi dengan Pemkab Kuansing, TNI, BPBD, dan instansi lain guna menjaga stabilitas keamanan. Petugas meningkatkan patroli preventif dan mengedukasi masyarakat mengenai bahaya PETI terhadap lingkungan dan keselamatan warga. Anom mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi. “Kami ingatkan kepada para pelaku PETI agar menghentikan seluruh aktivitas ilegal tersebut. Karena tindakan tersebut berdampak pada kerusakan lingkungan dan membahayakan keselamatan masyarakat sendiri,” ujarnya.
ebelumnya, penertiban tambang emas ilegal itu dilakukan oleh rombongan Bupati Kuansing Suhardiman Amby dan Kapolres Kuansing AKBP Raden Ricky Pratidiningrat. Petugas gabungan dari Polri, TNI, Satpol PP, BPBD, dan Polda Riau menyisir Sungai Kuantan menggunakan delapan boat. Penertiban sempat diwarnai pemblokiran jalan oleh warga yang tidak terima, menggunakan kayu dan benda berat. Suhardiman sempat mencoba menenangkan massa, namun tidak dihiraukan.
SUMBER ; kompas.com