Skip to content

SMARTPEKANBARU.COM

Business and Inspiration

  • News Update
  • Business Today
  • Live Talkshow
  • Ordinary News
  • Program
  • Advertorial
  • Streaming
  • Info Pajak
  • Haloawalbros
  • Toggle search form
  • IHSG Berakhir Melemah, Sementara Rupiah Menguat Economy
  • Anemia Sering Dialami Perempuan Aktif: Kenali Gejala, Penyebab dan Pencegahannya Health
  • Sempena HUT Kota Pekanbaru, Alam Mayang Gelar Pekan Raya Wisata Travel
  • Harga Emas Dunia Menguat Didorong Tarif Trump dan Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga AS Economy
  • Mengapa Anti-aging Perlu Perawatan Kombinasi Lifestyle
  • Telkom Riau Kunjungan Intimacy dan Submit Surat Penawaran Harga Layanan Connectivity di Sekolah Dharma Loka Ordinary News
  • Jaga Harmonisasi dengan Gajah, Warga Bantu Siapkan Pakan Riau
  • Banyak Anak di Pekanbaru Belum Mendapat Sekolah, Harapkan Kursi di Sekolah Negeri Government

Saran Dokter untuk Mencegah Kekambuhan Kanker Ovarium

Posted on 6 Oktober 20256 Oktober 2025 By Anjelina Laia

SMARTPEKANBARU.COM – Setelah menjadi operasi dan kemoterapi, tingkat kekambuhan pasien kanker ovarium tetap tinggi pada tiga tahun pertama.

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan Onkologi dr. Muhammad Yusuf, Sp.OG (K) Onk mengatakan, mayoritas pasien kanker ovarium baru terdiagnosis pada stadium 3 atau 4 akibat gejala awal yang tidak spesifik dan belum adanya metode skrining yang efektif.

Kanker ovarium adalah tumor yang berasal dari sel-sel ovarium yang bersifat ganas dimana dapat menyerang bagian tubuh dan menyebar ke organ lain.

“Risiko kekambuhan setelah kemoterapi awal pun sangat tinggi. Oleh karena itu, peningkatan kesadaran pasien terhadap proses pengobatan lanjutan sangatlah penting agar penanganan dapat dilakukan secara tepat,” kata dia dalam kegiatan baru-baru ini di Jakarta.

Kanker ini paling mematikan karena umumnya baru bisa dideteksi ketika sudah parah, tidak ada tes skrining awal yang terbukti untuk kanker ovarium, tidak ada tanda-tanda awal yang pasti.

Bahkan setelah menjalani operasi dan kemoterapi, tingkat kekambuhan tetap tinggi dalam tiga tahun pertama. Kondisi ini menunjukkan pentingnya rangkaian penanganan dan terapi yang terintegrasi sejak awal hingga lanjutan.

Menurut dia, keberhasilan pengobatan kanker ovarium bergantung pada beberapa langkah yang saling melengkapi.

Salah satu faktor terpenting adalah pembedahan dengan prinsip zero residu atau tidak ada sisa tumor yang tampak, yang terbukti meningkatkan median kelangsungan hidup pasien.

Setelah itu, pasien perlu menjalani kemoterapi sesuai interval yang ditentukan untuk menjaga efektivitasnya .Usai pasien dinyatakan telah masuk dalam fase remisi pasca pengobatan awal, kanker ovarium stadium lanjut memiliki tingkat kekambuhan yang tinggi tersebut.

Pasien harus kembali menjalani kemoterapi berulang, dengan peluang remisi yang lebih singkat dan risiko kematian yang lebih tinggi. Ia menjelaskan pentingnya komitmen pasien dalam menjalani proses penanganan kanker ovarium.

Panduan internasional seperti ESMO dan NCCN merekomendasikan pemeriksaan HRD (Homologous Recombination Deficiency) dan BRCA (Breast Cancer gene 1 dan 2) dilakukan sedini mungkin pada pasien kanker ovarium setelah operasi untuk memastikan terapi lanjutan yang tepat.

Selain itu, maintenance therapy kini telah menjadi bagian integral dari pengobatan kanker ovarium stadium lanjut dan sudah direkomendasikan sebagai standar perawatan oleh pedoman internasional tersebut.

“Pemeriksaan HRD serta pemanfaatan maintenance therapy membuka peluang bahwa lebih banyak pasien kanker ovarium dapat memperpanjang masa bebas penyakit dan meraih kualitas hidup yang lebih baik,” ungkap dr Yusuf.

Selain upaya medis, keterlibatan komunitas juga berperan penting dalam memperluas edukasi mengenai kanker ovarium.

Penyebab Kanker Ovarium

Dikutip dari laman Kemenkes, penyebab kanker ovarium belum ditemukan secara pasti, namun penelitian menunjukkan faktor risiko terjadi pada usia, usia menarche, paritas, riwayat keluarga, Indeks Massa Tubuh (IMT), dan riwayat kontrasepsi.

Kasus kanker ovarium mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya usia, kasus terbanyak ditemukan pada usia diatas 50 tahun.

Semakin tua usia seseorang, maka semakin tinggi juga kasus kanker ovarium ditemukan dan juga semakin kecil usia harapan hidup dari wanita yang terkena menjelaskan bahwa kasus kanker ovarium banyak ditemukan pada usia 51-60 tahun.

Gejala

Kanker ovarium memiliki pertumbuhan yang cepat, tahapan awal biasanya tidak bergejala, umumnya lebih dari 60 persen penderita didiagnosis setelah berada dalam keadaan lanjut.

Gejala dan tanda klinis yang biasa dijumpai adalah pembesaran perut, terdapat massa di dalam rongga perut atau pelvis, gejala gangguan pencernaan makanan (dispepsia), gangguan buang air kecil dan besar, gangguan haid, gejala penekanan rongga perut berupa : rasa mual, muntah, hilang nafsu makan, nyeri perut.

Sumber : Tribunnews.com

Health, Ordinary News

Navigasi pos

Previous Post: Punya Utang Rp 906 Miliar, Pemprov Riau Janji Tuntaskan di APBD-P 2025
Next Post: Festival Ombak Bono Dibatalkan Alasan Efisiensi, DPRD Riau Sebut Justru Pariwisata Harus Dihidupkan

Related Posts

  • 5 Tipe Orang yang Tidak Dianjurkan Konsumsi Alpukat Health
  • Dana TKD 2026 Dipangkas Hingga Rp 277 Miliar, Bupati Zukri: Ruang Fiskal Pelalawan Semakin Sempit Ordinary News
  • Melihat Hasil Foto Kamera Ricoh di Realme GT 8 Pro, HP Flagship yang Baru Rilis November Internasional
  • Mengenal Kanker Prostat Agresif yang Diidap Mantan Presiden AS Joe Biden Health
  • HoTDa Bangkinang Kunjungi ke SDN 011 Ganting Salo: Dorong Akselerasi Digitalisasi Pendidikan Ordinary News
  • Telkom Riau Tawarkan Solusi Digital IndiBiz dan Antares Eazy untuk Dukung Produksi MBG di Batam Ordinary News

RADIO STREAMING

REPORTASE

YOUTUBE CHANNEL

350 Truk Bantuan Kemanusiaan Mulai Memasuki Jalur Gaza Lewat Rafah | SONORA UPDATE
Load More... Subscribe

Latest

FinEXPO 2025 Hadir di Pekanbaru, OJK Riau Dorong Masyarakat Melek Keuangan dan Jauhi Produk Ilegal

FinEXPO 2025 Hadir di Pekanbaru, OJK Riau Dorong Masyarakat Melek Keuangan dan Jauhi Produk Ilegal

19 Oktober 2025
Read More
Terima Kunjungan Wamendagri, Gubri Titip Aspirasi Percepatan Pembangunan di Riau

Terima Kunjungan Wamendagri, Gubri Titip Aspirasi Percepatan Pembangunan di Riau

17 Oktober 2025
Read More
Langkah Sinergis: Kemenkum dan BPN Riau Siapkan Perjanjian Kerja Sama Hukum

Langkah Sinergis: Kemenkum dan BPN Riau Siapkan Perjanjian Kerja Sama Hukum

17 Oktober 2025
Read More
BP3MI Riau Fasilitasi Kepulangan 41 Pekerja Migran Bermasalah

BP3MI Riau Fasilitasi Kepulangan 41 Pekerja Migran Bermasalah

17 Oktober 2025
Read More
Oktober 2025
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  
« Sep    
Follow us on:
  • Kejar Pertumbuhan 8 Persen di 2029, RI Butuh Suntikan Investasi Rp 13.032 Triliun Economy
  • Gathering IKKD Kota Pekanbaru Meriahkan HUT RI Ke-80 News Update
  • F-15 USAF Mendarat di Pekanbaru, Danlanud Rsn Sambut Pilot dengan Tanjak Melayu Military
  • Gubri Abdul Wahid Nilai FKPMR Berperan Penting dalam Menjaga Marwah dan Merespon Masalah Daerah Government
  • Pemprov Riau Siap Dukung Strategi Pengendalian Inflasi Tahun 2025 Ordinary News
  • SBY Alami Dehidrasi Usai Jalani Kegiatan Padat, Ungkap Petinggi Demokrat Government
  • Akhir Tahun Ini Tak Ada Agenda Pejabat Pemko Pekanbaru ke Luar Negeri Ordinary News
  • KPID Riau Gelar Workshop Penyiaran: Peluang dan Tantangan Media di Era Transformasi Digital Riau

KONTAK KAMI :

SMART FM PEKANBARU Jalan Merak No. 83 B Marpoyan Damai  Pekanbaru<br>Email: smartfmpku@gmail.com Tlp: (Hunting) Tlp/WA: +62 811 757 1018

Copyright ©052024 . PT Radio Monaria

Powered by PressBook News WordPress theme