SMARTPEKANBARU.COM-Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan bahwa pada pekan ketiga Juli 2025, sebanyak 36 provinsi mencatat kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH), sementara satu provinsi mengalami penurunan dan satu provinsi lainnya tercatat stabil dibanding bulan sebelumnya.
Dia menerangkan, komoditas penyumbang andil kenaikan IPH di 36 provinsi yang mengalami kenaikan IPH adalah cabai rawit, bawang merah dan beras.
“Perubahan IPH tertinggi minggu ketiga Juli ini terjadi di Provinsi DKI Jakarta, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Gorontalo, Bali, Sulawesi Barat, dan lainnya,” ucapnya, dalam rakor pengendalian inflasi, Selasa (22/7/35).
Amalia Adininggar Widyasanti menyebutkan, kenaikan IPH tertinggi di Pulau Sumatera terjadi di Kabupaten Musi Banyuasin dengan nilai perubahan IPH 3,73 persen.
Adapun jelas dia, komoditas penyumbang andil kenaikan IPH terbesar di 10 wilayah di Pulau Sumatra di dominasi oleh beras dan bawang merah.
Sedangkan kenaikan IPH tertinggi di Pulau Jawa terjadi di Kabupaten Kediri dengan nilai perubahan IPH 3,40 persetujuan.
Untuk komoditas penyumbang andil kenaikan IPH di Pulau Jawa didominasi oleh cabai rawit, beras dan daging ayam ras.
Kemudian, Kepala BPS ini melanjutkan, kenaikan IPH tertinggi di luar pulau Jawa dan Sumatera terjadi di Kabupaten Kupang dengan nilai perubahan IPH 5,86 persen.
“Komoditas penyumbang andil kenaikan IPH terbesar di wilayah diluar Sumatera dan Jawa didominasi oleh cabai rawit, beras dan bawang merah,” tutupnya
Sumber : Mediacenter.riau.go.id