SMARTPEKANBARU.COM- Suasana tepian Sungai Kampar dipenuhi aroma sedap olahan ikan patin dan canda tawa ibu-ibu PKK yang tengah meracik bumbu. Keseruan bertambah saat Ketua TP PKK Provinsi Riau, Henny Sasmita Wahid, hadir menyapa peserta dan menjadi dewan juri lomba masak di Desa Wisata Alam Buluh Cina, Kabupaten Kampar, Kamis (7/8/2025).
“Saya senang sekali bisa hadir di tengah-tengah ibu-ibu yang luar biasa semangatnya. Apalagi ikan patin ini salah satu kebanggaan kuliner kita,” ujar Henny dengan senyum ramah.
Dari pantauan Media Center Riau, sebelum acara masak ikan patin ini dimulai, Ketua TP PKK Riau lebih dulu menyapa kader TP PKK Buluh Cina beserta ibu-ibu hamil di Perpustakaan Kecamatan Anak Negeri 6 Tanjung, Desa Buluh Cina. Kemudian, setelah pembukaan selesai, dengan semangat membara ia menuju tepian sungai Kampar untuk melihat proses memasak ikan patin oleh para peserta.
Untuk diketahui, lomba ini diikuti oleh 4 dusun. Penilaian yang dilakukan dalam lomba kali ini meliputi kreativitas hidangan, rasa, kemudian menghindari makanan yang mengandung MSG, pengawet, serta hidangan yang bersifat gorengan. Pada kesempatan tersebut, ia berjalan menuju meja paling kiri yakni dusun empat dan dengan hangatnya berbaur bersama peserta lomba masak dan berdialog terkait bahan olahan memasak ikan patin.
Saat hendak melihat proses masak ikan patin dusun lain, Orang nomor 1 di TP PKK Riau itu terlihat sangat tertarik dengan Tengkuluk Kampar (penutup kepala tradisional berbentuk Gunung Sahilan) yang dipakai oleh peserta dari dusun dua. Lalu, Henny pun dipasangkan Tengkuluk Kampar oleh peserta masak ikan yang tersebut.
“Wahh wangi ya bu ya, banyak sekali masaknya ada goreng ikan patin, asam pedas patin, terong dan sambal jengkol. Luar biasa,” kata Henny dengan Tengkuluk Kampar yang telah terpasang indah di kepalanya.
Kemudian, saat menghampiri meja selanjutnya, Henny melihat proses memasak asam pedas ikan patin dan berbincang hangat dengan para peserta hingga meja terakhir. Proses memasak ikan patin tersebut berlangsung selama 45 menit dan sepanjang waktu itu, Henny menyempatkan meninjau bazar-bazar di sekitaran acara lomba masak.
Usai 45 menit terlewatkan, tiba penilaian dari dewan juri dilakukan. Henny Wahid beserta juri lainnya mencicipi masakan yang telah dimasak dan disediakan, hingga tiba dengan pengumuman juara.
“Saya bersama juri lainnya sangat bimbang, karena memang masakan ibu-ibu semua enak dan jangan berkecil hati jika tak mendapatkan juara satu,” kata Henny Wahid membacakan hasil penilaian oleh juri kepada peserta lomba.
Melalui acara lomba masak ini, Henny sangat berharap makanan khas seperti ikan patin yang bernilai gizi baik dapat membawa nama Riau di kancah Nasional.
“Ibu-ibu kita semua sangat berbakat, mereka bisa menyalurkan kreativitasnya melalui olahan masakan. Dengan kreasi ini tentu saja kita berharap bisa dikenal oleh masyarakat luar,” ujarnya.
Baginya, mempromosikan daerah bisa dengan cara apa saja, bisa melalui sebuah program, pemanfaatan media, kerja sama juga termasuk dari olahan masakan seperti yang dilakukan saat ini.
Sumber: Mediacenter.riau.go.id